Blog

Satgas Citarum Sektor 12 Pantau Para Pelaku Usaha di Waduk Cirata

BANDUNG BARAT-Salah satu aksi Satuan Tugas Citarum Harum yaitu penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran lingkungan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Sektor 12 Satgas Citarum Harum yang memantau kepatuhan para pelaku usaha di sekitar Waduk Cirata di kawasan Kabupaten Bandung Barat maupun Purwakarta.

Komandan Sektor 12 Satuan Tugas Citarum Harum Kolonel.Arh Syarif Hidayatullah mengatakan, selain memastikan kondisi Waduk Cirata terjaga lingkungannya, pihaknya pun mengawasi kepatuhan pelaku usaha di sana.

“Kami lakukan inspeksi ke lapangan bisa dari temuan kami maupun dari laporan warga,” tutur dia, Sabtu (20/2/2021).

Dia mencontohkan, pada Rabu (17/2/2021) lalu pihaknya melakukan inspeksi mendadak pada beberapa perusahaan di Subsektor I Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat. Sidak dilakukan setelah mendapatkan laporan dari warga.

Pada sidak pertama, Dansektor 12 dan jajaran ke salah satu perusaahaan PT Ibu yang memproduksi pakan ayam dari bahan baku bulu ayam di Kampung Cigangsaeat, Desa Nangeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung.

Dansektor 12 Kolonel Arh Syarif Hidayatullah mengatakan, inspeksi mendadak tersebut dilakukan karena ada temuan oleh warga tentang pelanggaran terhadap kebersihan lingkungan dan ada bau tidak sedap atau busuk yang dapat menggangu kesehatan warga.

“Warga mengeluh disekitar pabrik, sehingga kami lakukan sidak di perusahaan yang berada subsektor 1 ini. Limbah disini bukan limbah cair, tapi pada proses pengolahan pakan tidak sempurna sehingga ada limbah bulu ayam yang terbang kemana-mana sehingga terhirup oleh warga sekitarnya belum lagi bau busuk menyengat”, ujar Syarif.

Keterangan dari perusahaan, kata Syarif, mereka telah mengkerjasamakan pengolahan limbah pada pihak ketiga. Sayangnya, pihak pabrik tidak dapat menunjukan surat kerja sama dengan pihak ketiga.

“Secara kasat mata tidak ada air dalam pengolahan bulu ayam menjadi pakan ayam tapi dapat kita lihat banyak bulu-bulu halus yang terbang dan ada bau yang tidak sedap,” kata dia.

“Abu bekas pengolahan menurut keterangan pihak pabrik, pembuangannya dikerjasamakan kepihak ketiga tapi dibuang ke mana oleh pihak ketiga itu ada indikasi penanganan limbahnya masih belum jelas / belum serius,” ucap Syarif melanjutkan.

Selain itu, pihaknya melakukan sidak ke wilayah Cikalong Wetan. Di sana ada pengelola khusus limbah kotoran ayam.


“Indikasi Ipalnya tidak jelas, bahan baku kotoran ayam ditumpuk bila kena hujan airnya akan masuk ke sungai kemudian masuk ke Waduk Cirata. Dari sana kita bisa lihat, belum lagi baunya, juga penangan limbah B3 belum jelas,” kata Syarif.

Selanjutnya, hasil sidak tersebut akan dilaporkan pada tim Satgas Citarum Harum untuk ditindaklanjuti.

“Nanti kami bersama instansi terkait akan sidak kembali baru tim yang melihat bagaimana pelanggarannya, saya saat ini belum bisa melihat secara luas, nanti tim akan memberikan rekomendasi apa saja yang perlu perbaikan,” kata dia.

Syarif menambahkan, pihaknya juga akan meninjau kembali pada pabrik-pabrik tersebut di kemudian hari untuk memastikan rekomendasi tim dilaksanakan atau tetap diabaikan.(*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.