Seperti halnya yang dilakukan oleh Komandan Sektor 3 Kolonel Inf Chandra Wirawan, Jumat (10/9/2021) kemarin. Chandra melakukan monitoring lapangan ke pabrik-pabrik di wilayah Desa Tanjungwangi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.
Langkah tersebut,kata Chandra sebagai upaya edukasi agar pelaku industri disiplin, tertib dan patuh kepada aturan yang berlaku bahwa industri penghasil limbah supaya memiliki IPAL sehingga limbah yang dibuang sudah sesuai dengan baku mutu.
“Ini kami lakukan sebagai upaya percepatan penanggulangan pencemaran dan kerusakan daerah aliran Sungai Citarum sebagai marwah dari Perpres No. 15 Tahun 2018 yang ditetapkan sebagai Program Citarum Harum,” kata Chandra.
Menurut dia, hasil pantauannya saat itu pelaku industri tetap pada komitmen mereka mengolah limbah mereka di IPAL. Meski didukung dengan kepemilikan IPAL yang benar, yaitu berdasarkan ketentuan tersebut maka diperlukan teknologi yang tepat untuk mengolah air limbahnya.
“Permasalahan yang sering muncul yaitu sistemnya yakni adanya kegagalan proses atau efisiensi pengolahan yang rendah akibat dari desain yang kurang tepat,”ucap dia.
Masalah ini muncul akibat operator IPAL yang kurang memahami proses pengolahan. Disamping pihak manajemen yang kurang memberikan perhatian terhadap keberlangsungan operasionalisasi IPAL.
“Kami tekankan kepada pihak pabrik harus memiliki manajemen IPAL yang memiliki kafasitas dibidang IPAL, sehingga operator dan yang terlibat akan bisa diarahkan untuk mengolah limbah dengan benar,”ujar dia.(*)
No Comment