Seperti halnya yang dilakukan oleh kelompok warga yang peduli lingkungan di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Mereka setiap Jumat melakukan Jumat Bersih atau Jumsih yang kemudian sampah dari Jumsih tersebut dipilah dan dijual pada pengepul sampah.
Hasilnya, mereka kumpulkan untuk dialokasikan bagi warga tak mampu yang memerlukan biaya pengobatan.
Perintis Sedekah Sampah, Enjang Suherlan mengatakan, meski hasil dari penjualan sampah tidak seberapa tapi ada makna yang lebih besar dari program Sedekah Sampah tersebut. Selain meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat pun diajak untuk membangun kepedulian sesama terlebih semejak pandemi terjadi banyak warga yang terdampak ekonominya.
“Itu alasan kami menggalakan gerakan Sedekah Sampah yang sudah berjalan sejak dua bulan yang lalu. Sebenarnya kalau untuk Jumsihnya sudah lama dilakukan, namun Sedekah Sampah baru dilakukan pada awal 2021 lalu,” ujar dia, Jumat (5/3/2021).
Saat ini, semua RW di Desa Cangkuang ikut terlibat dalam Jumsih dan Sedekah Sampah. Tiap RW terdiri dari satu kordinator dan dua anggota yang bertugas mengambil sampah di rumah mereka dan juga rumah tetangga mereka setiap Jumatnya.
“Kami memang belum menyeluruh ke semua kepala keluarga di desa ini. Pertimbangannya kami tidak ingin mematikan mata pencaharian para pemulung sampah di sekitar Desa Cangkuang ini,” ucap dia.
Seiring dengan berjalannya waktu, kegiatan Sedekah Sampah alami kemajuan. Didukung oleh Kepala Desa Cangkuang Wetan, mereka diberikan tempat khusus pemilahan sampah sehingga memudahkan pekerjaan tim Sedekah Sampah.
Selain itu, kondisi kebersihan lingkungan pun terasa perubahannya. Masyarakat makin sadar sehingga lingkungan lebih bersih dan tertata, banjir pun berkurang.
“Apalagi ada program Citarum Harum, ada program edukasi ke masyarakat. Dulu mah masyarakat agak nampak tidak peduli, tapi sekarang sudah mulai tergerak dan terlibat bersama-sama menjaga lingkungan sekitar,” tutur dia. (*)
No Comment