Hadir Komandan Sektor 12 Kolonel CZI Suyatrinu Wardedi bersama Asisten Bidang Ekonomi dan pembangunan Setda Cianjur, Budi Rahayu Thoyib, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Camat Mande, Camat Ciranjang, Camat Cikalongkulon, Pimpinan PJB UP Cirata, Ketua Kelompok Petani Pelangi Utami dan Ketua Kelompok Petani Keramba Jaring Apung Cianjur.
Dalam kesempatan tersebut, Budi Rahayu Thoyib menuturkan, dalam mengatasi waduk Cirata perlu kerja sama pentahelix. Percepatan pembangunan tak bisa dilakukan oleh satu pihak maka konsep pembangunan pentahelix sangat diperlukan.
“Unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha dan media bersatu membangun kebersamaan dalam mengatasi Citarum dalam hal ini Waduk Cirata,”ujarnya pada wartawan.
Adapun langkah pelibatan tersebut akan ditindaklanjuti melalui komunikasi yang intens yang dalam pelaksanaan launching kegiatan yang direncanakan pada tanggal 27 oktober 2021 oleh Bupati Cianjur.
Sementara itu, Dansektor 12 Kolonel CZI Suyatrinu Wardedi menuturkan, pihaknya telah melakukan pendekatan pada warga di sekitaran wilayah Citarum, warga yang berada di pinggiran sungai dan di kawasan waduk.
Diakui dia, saat ini di sana terdapat permasalahan seperti eceng gondok, keramba jaring apung, limbah industri, limbah domestik dan juga lahan kritis.
“Lainnya keramba jaring apung. Perkembangan KJA pada akhir 2019 di waduk Cirata mencapai 93.439 petak yang tentunya bisa dibayangkan KJA ini terhadap kualitas air waduk itu sendiri,”ujarnya.
“Banyak yang tengah dipelajari sehingga di perlukannya langkah-langkah solusi kedepannya di wilayah Citarum itu, terutama juga untuk percepatan mengembalikan kualitas air Citarum/Waduk Cirata,”ujarnya melanjutkan.(*)
No Comment