Hadir Komandan Sektor 12 Kolonel Czi Suyatrinu Wardedi dan tiga kepala desa terkait. Suyatrinu saat itu menyampaikan upaya Satgas Citarum Sektor 12 dalam menertibkan keramba jaring apung (KJA) dan eceng gondok di Waduk Cirata yang merupakan penyokong ketersediaan listrik di Jawa dan Bali. Selain itu, Waduk Cirata bagian dari aliran Sungai Citarum yang saat ini menjadi salah satu perhatian pemerintah pusat yang sedang ditangani.
“Sosialiasi ini dalam rangka menegakkan perpres 15/2018 juga, kami melaksanakan sosialisasai bersama tiga kepala desa menyampaikan program dalam rangka pengendalian kualitas Waduk Cirata dari KJA dan eceng gondok yang saat ini sulit dikendalikan,”ujarnya.
Sosialisasi dan kordinasi yang dilakukan dengan tiga desa tersebut diperlukan karena mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yang selama ini memanfaatkan Waduk Cirata.
“Kades yang langsung bersentuhan dengan Waduk Cirata dan kades ikut bertanggung jawab juga, kami imbau kades ikut mendata kepemilikan KJA dan jumlah KJA di daerah masing-masing sesuai dengan zona atau tempat yang sudah ditentukan agar tercipta jalur bebas hambatan untuk petani dan jalannya eceng gondok menuju eceng kantong di teluk-tetuk,” tuturnya.
Selain melakukan kordinasi langsung dengan kepala desa, Suyatrinu pun kembali turun langsung menertibkan KJA di Dermaga Citatah, Desa Nangeleng, Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat agar eceng gondok dapat mengalir ke teluk-teluk sehingga lebih mudah diangkat.
“KJA-KJA ini kami tata dengan menggersernya ke tengah sejauh 1 km dari Dermaga Citatah,” ucapnya.
Bersyukur, kata dia, saat itu para pemilik KJA khususnya kelompok tani 9 cukup sinergi dan antusias membantu Satgas Citarum menggeser KJA milik mereka bahkan membongkar secara sukarela dan penuh tanggung jawab.
“Mereka menggeser KJA tanpa biaya dari pemerintah untuk diangkat atau digeser,”kata dia.
Saat itu ada 160 unit dari 32 kepemilikan KJA dan saat ini sudah 70 persen berjalan.(*)
No Comment