Blog

Sektor 20, Pastikan Aliran Air Ke Pantai Baik

KAB. BEKASI – Lebih dekat dengan hilir Sungai Citarum, Pokja Humas dan Datin Satgas Citarum Harum berkesempatan bertandang ke Sektor 20 di kawasan Muara Gembong Kabupaten Bekasi akhir tahun lalu.

Perjalanan relatif singkat, tiga jam dari Kota Bandung menuju Posko Sektor 20 di Desa Sumberreja, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

Ada yang berbeda dengan kondisi hulu maupun tengah Citarum. Menjelang akhir perjalanan Sungai Citarum menuju pantai utara, di sepanjang jalan disuguhkan dengan tembok atau tanggul penahan air sungai yang persis sejajar dengan jalan yang sibuk dilewati warga sekitar.

Komandan Sektor 20 Kolonel Infanteri Budijanto menuturkan, perbedaan yang paling signifikan terlihat adalah kondisi wilayah.

“Kalau mungkin sektor lain ada yang di hulu, ada yang di tengah, kita ini di hilir. Jadi nuansanya sebetulnya bagaimana arahnya ke pantai. Sehingga begitu air ini ke pantai, (kami harus pastikan) air Sungai ini sudah baik, di pantai pun mangrove-mangrovenya sudah baik,”ujar Budi yang ditemui di Jembatan Jokowi atau Jembatan Muara Gembong.

Sektor 20 ini merupakan bagian dari Satgas Citarum yang harus sinergi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

“Sehingga apapun yang diperintahkan dan disampaikan oleh BBWS untuk menjaga, membersihkan, atau merawat sungai ini kita laksanakan. Kenapa harus kita laksanakan? Karena di akhir tahun, musim banjir seperti ini air sungai naik, cuaca naik, air bisa banjir, maka sungai harus bersih. Sehingga kalaupun dia mengalir, itu hanya air yang mengalir. Tidak ada sampah yang begitu banyak seperti sekian tahun yang lalu. Jadi tugas utamanya seperti itu,”ujar dia.

“Walaupun ada tugas-tugas lain, tugas-tugas yang berkaitan dengan wilayah, edukasi masyarakat, ini tetap kita berikan. Bagaimana supaya masyarakat tidak membuang sampah di sungai lagi. Karena selama ini kita tahu dari dulu bahwasanya sungai ini merupakan serambi terdepan,”kata Budi melanjutkan.

Namun berkaitan dengan berkembangnya, diakui Budi saat ini sungai dibelakangi rumah.

“Walaupun sungai berada di belakang, kita upayakan tidak ada lagi masyarakat yang berupaya untuk membuang sampah/limbah ke sungai. Sehingga nanti bisa dijadikan objek wisata yang cukup baik ke depannya. Kalaupun nanti dari Pemda dan BBWS akan bekerjasama, berkolaborasi bagaimana untuk menjaga sungai ini ke depannya,”ujar Budi. (*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.