Untuk diketahui lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.
Komandan Sektor 23/Pembibitan Kolonel Arhanud Wahyu Jiantono mengatakan, pihaknya bersama masyarakat membuat lubang biopori guna meningkatkan daya resap air pada tanah. Terlebih menjelang musim hujan saat ini.
“Air pun tidak langsung ke sungai melainkan dapat meresap ke dalam tanah,” tutur Wahyu.
Menurut Wahyu, pembuatan LUBANG biopori sangatlah mudah. Yang pertama buatlah lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm. Kemudian, kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melebihi muka air tanah jika dibuat tanah yang memiliki permukaan air dangkal. Jarak antar lobang antara 50-100 cm.
“Yang kedua, mulut lubang dapat dibuka dengan semen selebar 2-3 cm setebal 2 cm. Kemudian isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman,” ucap dia.
Dengan adanya kegiatan tersebut, Wahyu berharap dapat memberikan pengetahuan pada warga khususnya Desa Tarumajaya tentang manfaat pengaplikasian lubang resapan biopori.
“Dengan dibuatnya lubang resapan biopori ini juga diharapkan mampu meningkatkan daya serap air ke dalam tanah sehingga meminimalisir terjadinya banjir,” kata dia. (*)
No Comment