Saat itu anggota TNI Sektor 6 bersama warga dan juga pasukan Gober mengangkat sampah di permukaan kolam retensi. Sampah yang mayoritas merupakan sampah plastik dan juga sampah kayu maupun sayuran diduga berasal dari sampah rumah tangga dan pasar di dekat kolam retensi.
“Sebenarnya karena ini kolam buatan ya sepertinya akan jauh dari sampah tapi karena kesadaran warga masih rendah, sampah sering kami temui di kolam retensi sehingga kami bersama warga yang pediuli harus bekerja sama mengangkat sampah dari permukaan kolam,”ujar Bamin Sektor 6 Peltu Ade Nursaiman.
Mendapati rendahnya kesadaran warga tersebut, diakui Ade, pihaknya selain turun tangan membersihkan kolam retensi juga memberikan edukasi dan sosialiasasi kepada warga sekitar. Selain itu, jika mereka tetap tidak mengindahkan aturan, Sektor 6 siap menjatuhkan sanksi sosial terhadap pelaku pelanggaran dengan ikut membersihkan kolam retensi.
“Kami sudah panggil RW maupun RT sekitar kolam retensi agar sama-sama mengajaj warga menjaga kebersihan kolam retensi agar tidak bau dan menimbulkan banjir ketika hujan nanti,”ujar Ade.
Selain itu, pihaknya pun mengedukasi para pelaku kegiatan di pasar. Sektor 6 ikut melakukan penataan pasar agar sampah tidak dibuang ke kolam retensi.
“Alhamdulillah lambat laut sampah di kolam retensi berkurang mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi sampah di kolam seiring dengan kesadaran masyarakat yang terus meningkat,”ujar Ade.
Selain di kolam retensi, Sektor 6 pun sebelumnya melakukan Jumat Bersih di bawah jembatan Dayeuhkolot. Sampah kembali mengambang di permukaan sungai setelah dalam beberapa hari terakhir ini hujan turun di kawasan Bandung Raya.(*)
No Comment