Saat itu terdapat tiga alat berat (excavator) dikerahkan untuk mengeruk endapan tanah dari Sungai Citarum dan sejumlah dump truck digunakan sebagai pengangkut tanah yang sudah dikeruk dari sungai.
Kolonel Inf Jefson Marisano selaku Dansektor 7 Satgas Citarum mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari program Citarum Harum dimana permukaan sungai sudah mulai dangkal kembali. Hal ini bertepatan saat ini sedang musim kemarau, sehingga Sungai Citarum dilakukan pengerukan kembali dan memang terlihat alat berat (excavator) yang menggunakan ponton sangat sulit untuk bermanuver di air sungai karena dangkal.
“Paling tidak diadakannya pengerukan ini bertujuan bisa membantu mengurangi dampak ketinggian banjir yang kerap dialami masyarakat saat musim penghujan,”ucap dia.
Adapun posisi alat berat (excavator) saat ini 1 unit di Kampung Bojongbuah Desa Pangauban dan 2 unit di Kampung Bojongsayang Desa Rancamanyar. Pengerjaannya diperkirakan akan panjang dan di beberapa titik pengerjaannya bahkan ada bagian sisi sungai disini yang telah tertutup sedimentasi hampir separuh badan sungai.
“Mengingat betapa luasnya pendangkalan, ada bayangan kenapa sering terjadi banjir, karena dangkalnya sungai Citarum dan kondisinya menyempit. Maka dari itu, alat berat (excavator) Sektor 7 mengangkat tanah endapan tersebut sebagian bisa untuk merapikan bantaran sungai dan sebagian lagi dibuang,”ucap dia.
Diakui dia, saat ini air Sungai Citarum saat ini mengalami surut dan terjadi pendangkalan akibat sedimentasi. Ini selalu terjadi di saat musim kemarau, oleh karenanya perlu pengerukan sedimentasi dan memperdalam kembali Sungai Citarum minimal mencapai 2 meter agar dapatnya diantisipasi kemungkinan terjadi banjir di beberapa wilayah Sektor 7 seperti Dayeuhkolot dan Andir.(*)
No Comment