Lahan perkebunan di bantaran sungai tersebut pun sebagai solusi bagi petani tadah hujan atau petani yang mengandalkan air hujan. Musim kemarau seperti saat ini menyebabkan lahan pertanian mengering. Ladang pun gersang tanpa suplai air. Mengakibatkan para petani merana lantaran tak bisa bercocok tanam.
Dansubsektor 4 Sektor 7 Serka Agus Permana menuturkan hal itu, Senin (30/8/2021). Sektor 7 Sub 04 dan Sub 08 menyiapkan lahan bantaran sungai untuk bercocok tanam karena masih bisa mengandalkan air dari aliran Sungai Citarum walau debit air kurang.
“Kami bersama anggota Sub dan para Relawan Citarum melaksanakan kegiatan penanaman jagung sepanjang bantaran sungai demikian juga Sub 08 Sektor 7 pimpinan Serma Dede bersama anggota Sub dan Relawan Citarum melaksanakan kegiatan penanaman terong ungu di sepanjang bantaran sungai yang juga menjadi tanggung jawab wilayahnya,”ujar dia.
Diakui Agus, lahan bantaran sungai yang dipakai berkebun ini dulu nya lahan tidak produktif, dulu tempat pembuangan sampah, tempat bangunan liar dan tempat kumuh.
“Kehadiran Satgas Citarum maka bantaran sungai dijadikan lahan untuk berkebun atau bercocok tanam. Dalam bercocok tanam ini tidak ketinggalan pupuk cair Bios 44 sebagai andalan untuk menyuburkan tanah lahan bantaran. Sudah teruji menggunakan pupuk ini masa panen lebih cepat dan hasil panen menjadi lebih maksimal,”ucapnya.
Menurut Agus, warga masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Citarum merasa bangga hadirnya Sektor 7 Satgas Citarum.
Menurut warga setempat dulunya Sungai Citarum ini dipenuhi dengan sampah, limbah-limbah dan tercium sangat bau. Kini terbukti Sungai Citarum menjadi bersih dan tidak berbau. Para Dansub Sektor 7 selalu mengajak warga masyarakat untuk selalu peduli terhadap lingkungannya. Anggota Sektor 7 tetap semangat dan pantang menyerah melaksanakan kegiatan penanaman walau terik matahari sangat menyengat.(*)
No Comment