Hal itu diungkapkan Dedi ketika membuka Sosialisasi Renaksi PPK DAS Citarum Segmen Hulu 2021-2025 di Kantor Bappeda Kabupaten Bandung, Kamis (30/9/2021).
“Kalau mengingat tentang pencanangan Renaksi, gubernur menyampaikan soal pentahelix ini. Jadi bapak ibu yang menangani Citarum hulu harus manfaatkan pentahelix mulai dari akademisi, pelaku bisnis dan para komunitas,” ucapnya.
Menurutnya, jika kolaborasi pentahelix diterapkan, bukan tidak mungkin Citarum Harum dapat segera terwujud.
“Kemudian pemda juga bagian dari pentahelix harus memantau masyarakat khususnya di bantaran DAS Citarum melalui media dan memanfaatkan media sebaliknya menginfokan bagaimana penanganan Citarum selama ini,”kata Dedi.
Menurut dia, kolaborasi pentahelix ini tidak boleh terputus hingga 2025 mendatang.
Selebihnya terkait dengan Renaksi yang telah disetujui gubernur, Dedi berharap pemerintahan daerah maupun sektor dapat menjabarkan renaksi yang telah dirumuskan pokja.
“Harapan kami bapak ibu membuat penjabaran renaksi tentunya ini juga bagian yang harus dikerjakan oleh dansektor. Di sisi lain dandektor ada kegiatan di sepanjang sungai dan Renaksi ini diharapkan dapat dipadukan,”ujarnya.
Lainnya, kata Dedi, sosialisasi Renaksi harus terus dilakukan karena Renaksi sifatnya dinamis. Kemungkinan di lapangan masih ada perubahan terjadi akan tetapi komunikasi dan segala kebijakan harus tetap dilakukan di lapangan. (*)
No Comment