Blog

Srikandi Satgas Citarum Harum, Jadi Agen Perubahan di Keluarga Sendiri Dulu Sebelum Turun ke Masyarakat

2018 silam, TNI dilibatkan dalam program Citarum Harum seiring dengan terbitnya Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum. Serma (K) Fazriani berdinas di kesatuan Paldam III/Siliwangi dengan adanya mandat mulia tersebut, Fazriani pun di tugaskan di Sektor 22 Satuan Tugas Citarum Harum hingga hari ini atau tiga tahun berselang setelah Perpres tersebut terbit.

Diakui Fazriani, ketika TNI khususnya di kesatuan Paldam III/Siliwangi mendapatkan amanah tersebut, dirinya sempat kebingungan karena belum memiliki pengalaman menangani sungai. Tak hanya Fazriani prajurit wanita (Kowad) lainnya pun merasakan hal yang sama.

“Namun kami bertugas untuk mengatur administrasi sektor, laporan situasi, dokumentasi kegiatan dan data sektor untuk dilaporkan pada Kodam III Siliwangi, Sesekali turun ke lapangan menjadi support sistem komandan sektor,” ujar dia.

Diakui dia, dari sepuluh Kowad yang ditugaskan di Satgas Citarum Harum, saat ini hanya enam yang tersisa termasuk dirinya sendiri.

“Tidak terasa tiga tahun berlalu saya disini berkecimpung dalam upaya penyelamatan lingkungan yang sangat vital bagi Jabar,” ujar ibu dua anak itu.

Meski tidak turun ke lapangan setiap hari, Fazriani pun terus mengikuti perkembangan Sungai Citarum dan anak sungai Citarum yang menjadi kewenangan Sektor 22.

“Citarum ini tidak melulu soal sampah domestik dan limbah saja. Tapi ternyata misalnya perilaku buang air besar sembarangan pun tak luput dari perhatian Satgas. Lainnya juga seperti penghijauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar sama-sama menjaga lingkungan sekitar,” kata Fazriani.

Sebagai perempuan, kata dia, maupun sebagai ibu, dia memandang peranan perempuan dalam menyukseskan program Citarum Harum itu penting terutama jadi juru kampanye peduli kebersihan lingkungan di tingkat terkecil dulu yaitu keluarga. Diharapkan bisa menyebar ke lingkungan yang cakupannya lebih luas lagi.

“Saya misalnya, pas tahu soal pembuangan aliran BAB itu langsung cek di rumah, apa saya punya septic tank apa tidak karena saya sebagai bagian Satgas Citarum tidak boleh menjadi penyumbang kerusakan lingkungan. Lainnya juga saya terapkan di rumah di lingkungan sendiri dulu sebelum mengajak yang lain,” ujar dia.

Kemudian, sebagai Prajurit Wanita (Kowad), menjadi suatu kebanggaan bagi dia karena diamanatkan tugas untuk menjaga Sungai Citarum dan ikut andil dalam menjaga sungai.(*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.