Blog

TNI Bertekad Lanjutkan Tren Pencapaian Citarum Harum 2022 Ini

KOTA BANDUNG – Aster Kodam III/Siliwangi Kolonel Inf Andri Amijaya Kusumah memastikan TNI telah mencapai target dalam menjalankan Program Citarum Harum yang digulirkan sejak 2019 hingga 2021 lalu.

Pada Rapat Kordinasi Program Citarum Harum pada Kamis 27 Januari 2022 lalu, Andri menuturkan, melalui serangkaian aksi telah dilakukan oleh TNI dalam melestarikan serta menjaga keaslian sungai Citarum. Beberapa di antaranya adalah penangan limbah pabrik dan sampah, penanganan lahan kritis, pengelolaan sumber daya air, penataan keramba jaring apung (KJA). Selain itu ada pula beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam ranah zona kreatif seperti pembuatan lahan pembibitan, demplot ketahanan pangan di bantaran DAS Citarum, dan pemanfaatan bantaran sungai sebagai sarana rekreasi, edukasi, dan olah raga.

“Rangkaian aksi nyata yang dilakukan oleh TNI secara konsisten dan berkelanjutan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2019 silam. Kabar baiknya adalah dari tahun ke tahun secara persentase bisa dikatakan meningkat, bahkan cukup signifikan,”ucapnya.

Seperti dalam program penanganan lahan kritis di Sungai Citarum, yang sebelumnya luas lahan kritis mencapai angka 77.037,36 Ha. Saat ini luas lahan kritis di Citarum sudah berkurang hingga hanya 16.637,36 Ha, yang pada tiap tahunnya selalu melebihi target yang telah ditetapkan. Pencapaian ini tentunya adalah satu prestasi bagi tim Citarum Harum dan TNI.

Kemudian dalam penanganan limbah ternak dan domestik, TNI melaksanakan beberapa kegiatan seperti pembuatan MCK komunal, MCK liar, IPAL komunal, dan pembuatan kompos. Dari 1.700 MCK yang ditargetkan rampung hingga tahun 2025, di tahun 2022 ini sudah terdapat 678 MCK. Dengan kata lain, sudah lebih dari 40% tercapai dari target yang diinginkan.

Selain itu, dalam penanganan limbah industri TNI bersama tim Citarum Harum melakukan sidak pabrik setempat yang masih tidak memerhatikan IPAL yang baik. Pada tahun 2021 saja sudah 1.286 pabrik yang memperbaiki IPALnya. Tentu hal ini merupakan suatu kemajuan dan prestasi bagi TNI dalam mewujudkan program Citarum Harum.

Sementara itu, dalam penanganan sampah domestik TNI melaksanakan serangkaian kegiatan seperti pengangkatan sampah, pembuatan tong sampah, pembuatan TPS, pembuatan TPS3R, dan pembuatan jaring sampah. Kemudian dalam upaya penanganan pengelolaan sumber daya air, TNI melaksanakan tiga pokok program yakni pengangkatan eceng gondok, penertiban bangunan liar, dan pengangkatan sedimentasi.

Selanjutnya adalah program penataan keramba jaring apung atau KJA di tiga waduk yakni di waduk Cirata, waduk Saguling, dan waduk Jatiluhur. Mulai dari penertiban KJA di waduk Saguling yang terdapat 35.842 KJA, hanya baru 1.938 KJA yang telah dibongkar dari jumlah KJA sesuai Pergub 3.282 KJA yang berarti masih 30.644 KJA yang belum dibongkar.

Kemudian di waduk Cirata terdapat 98.397 KJA, dan hanya baru 14.907 KJA yang telah dibongkar dari jumlah KJA sesuai Pergub 7.204 KJA. Yang artinya masih ada 76.286 KJA yang belum dibongkar. Sementara itu di waduk Jatiluhur terdapat 33.000 KJA saat ini, dengan jumlah KJA sesuai arahan Pergub yakni 11.306, dan baru 430 KJA saja yang baru dibongkar. Berarti masih 21.264 KJA yang belum dibongkar.

“Sejalan dengan data-data tersebut, dapat terlihat bahwa penataan Keramba Jaring Apung di tiga waduk tersebut masih jauh dari targe yang diinginkan. Hal ini dikarenakan oleh beberapa kendala seperti peran pemerintah daerah dalam hal perizinan, peran coordinator waduk yang ketat, solusi alih profesi, dan pemodal yang memiliki beberapa KJA. Selain kegiatan yang bergerak di bidang ekologi, Satgas Citarum pun melakukan kegiatan dalam zona kreatif,” ujarnya.

Hal itu mulai dari pemanfaatan lahan untuk pembuatan bibit. Saat ini lahan pembibitan sudah ada di beberapa sektor dengan kapasitas dan tanaman yang disesuaikan dengan kondisi wilayah yang ada dengan berbagai macam bibit antara lain kopi, buah-buahan, kayu keras, sayur, rumput vertiver dan lain-lain.

Kemudian Satgas Citarum pun membuat demplot ketahanan pangan di bantaran sungai Citarum. Pembuatan demplot pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan ini sebagai upaya untuk membantu masyarakat dalam ketahanan pangan dan upaya pendekatan yang efektif sebagai sarana kosmos.

Selain itu, TNI melalui Satgas Citarum memanfaatkan daerah bantaran Sungai Citarum sebagai zona rekreasi, edukasi, dan olah raga masyarakat. Pemanfaatan ruang tidak terpakai ini dilakukan guna membangun kreasi, sarana pennyampai pesan moral tentang pentingnya menjaga Sungai Citarum, serta tempat hiburan bagi masyarakat setempat. Beberapa tempat yang telah dibangun ialah seperti pembatan taman baca, taman serbaguna, taman edukasi, taman bermain, saung taman bunga, taman mural, dan lain-lain.

“TNI juga dalam rangka membantu pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah, peningkatan kualitas ekosistem air, dan menjaga agar bantaran sungai tidak mengalami abrasi adalah dengan memberikan bantuan motor sampah, penebaran benih ikan, dan penanaman pohon di sekitar bantaran Sungai Citarum. Beberapa kegiatan yang telah dipaparkan mengenai capaian TNI dalam menjaga kelestarian sungai Citarum merupakan sebuah prestasi yang patut diapresiasi dan dijaga konsistensinya,” ujarnya.

Namun di samping beberapa capaian tersebut, masih terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Menurut dia, keberhasilan ini bukan hanya satu pihak saja, karena berbagai lapisan masyarakat dari TNI, warga, hingga aparatur negara pun ikut terlibat. Maka dari itu, beberapa hal masih perlu perhatian adalah relokasi dan rencana alih profesi di sekitar Situ Cisanti, lalu masih ada pabrik yang melakukan pembuangan limbah pada saat malam hari dan hujan, masih ada masyarakat yang belum mendukung giat penanganan lahan kritis, masih ada masyarakat yang membuang sampah di sungai.

“Hal-hal tersebut pun terjadi bukan tanpa sebab, tetapi sebagai aparat yang bertanggungjawab pada tugasnya, TNI pun sudah melakukan beberapa solusi untuk menanggulangi hal tersebut. Seperti contohnya adalah terus berkoordinasi dengan dinas terkait perihal relokasi di situ Cisanti, satgas aktif melakukan patrol di malam hari, melaksanakan sosialisasi pada masyarakat setempat dan penanaman pohon kembali,” katanya.

Dengan hasil yang telah dicapai sejak tahun 2019 hingga 2021 Satgas Citarum telah merumuskan program berkelanjutan di tahun 2022 ini sebagai penyempurnaan program sebelumnya guna lebih tertib, terukur, dan terkoordinasi dengan baik. Kemudian melakukan kolaborasi lima elemen masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan supporting team dan pendukung. Dengan program goals yakni menciptakan kesadaran komunitas dan individu yang berkelanjutan dalam menjaga ketahanan nasional.(*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.