Usai Banjir, Sektor 19 Masih Tetap Bersihkan Sampah di Karawang
KARAWANG-Setelah terlibat menangani korban banjir, Sektor 19 Satuan Tugas Citarum Harum melanjutkan tugas mereka dalam menangani masalah paska banjir. Sampah yang tersisa usai banjir menjadi masalah selanjutnya yang dihadapi warga.
Sejak banjir yang menerjang Kabupaten Karawang pada pekan pertama Februari, Sektor 19 intens mengatasi sampah yang menumpuk di Perum BMI Kelurahan Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek. Hingga Rabu (17/2/2021) pengangkutan sampah yang ada di bantaran Sungai Citarum Perumahan BMI masih diangkut ke TPA Jalupang.
Komandan Sektor 19 Kolonel Chb Widodo mengatakan, kawasan BMI menjadi pusat tersumbatnya sampah sehingga menimbulkan banjir.
“Kuncinya di tempat itu (BMI), sampah tersumbatnya disana, kita anggota Subsector 9 di Cikampek bersama warga bergotong royong membersihkan sampah di sana dibantu dengan alat berat long arm, dan tiga unit dumpt truk sejak 9 Februari kemarin,” ujar Widodo, Rabu (17/2/2021).
Tak hanya itu, kata dia, pihaknya telah menyusun strategi agar masalah sampah tersebut dapat tertangani dan menjadi tanggung jawab bersama yaitu dengan pemasangan jaring sampah di tiga titik di Siphon, Cikareang Geulang, perumahan BMI.
“Nanti setiap harinya sampah diangkut dan diperhatikan oleh pemimpin setempat, lurah atau kepala desa disana,” ucap dia.
Tiga titik tersebut dinilai rawan sampah terutama diduga adanya ketidakpedulian pelaku usaha di pasar sekitar Dawuan Cikampek. Berikutnya, lanjut Widodo, pihaknya telah memetakan kebutuhan jaringan sampah. Untuk sementara pihaknya telah mengidentifikasi empat titik lainnya.
“Jadi kami libatkan pemerintah setempat untuk sama-sa bergerak tangani sampah ini,” kata dia.
Lainnya, tambah Widodo Subsektor ada yang fokus untuk memperbaiki tanggul dan kemudian ditanami tanaman vertifer seperti Subsektor 2 di Rengasdengklok.
“Subsektor Jayakerta (Rengasdengklok) tanggul di Pos Banjir hasil perbaikan 2020 oleh Satgas mengalami langsor,solusi diperbaiki kembali dan ditanami tanaman vertifer untuk mengikat tanggul supaya tidak langsor kembali,” ujar dia.
Menurut Widodo, apabila tanggul tersebut tidak diperbaiki Satgas pada musim hujan air akan melimpas karena ketebalan tanggul hanya tinggal 1,5 meter namun setelah diperbaiki menjadi 8 meter.(*)
No Comment