Saat ini kebanyakan, pakaian yang sudah tidak digunakan menjadi sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA).
Dikutip dari news.unair, data secara global menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 92 ton limbah tekstil yang dihasilkan per tahun. Jumlah ini setara dengan satu truk sampah yang datang ke TPA setiap detiknya.
Hal ini disampaikan oleh Syarifa Yurizdiana, aktivis Zero Waste Indonesia, pada webinar yang diadakan oleh Departemen Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (UNAIR), Sabtu (14/08/2021).
Ia menambahkan, bahwa secara global, rata-rata perempuan menggunakan satu pakaian mereka hanya sebanyak 7 kali saja.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah tekstil adalah dengan memberikan pakaian yang masih layak pakai kepada orang yang membutuhkan atau ke tempat penampungan khusus untuk pakaian bekas.
Seperti drop box pakaian dan sepatu layak pakai yang disediakan oleh Rumah Kompos Batununggal Indah. Drop box ini berlokasi di Cluster Jelita, Batununggal Indah. Pengadaan drop box ini mendukung masyarakat untuk melakukan Reuse.
Reuse adalah menggunakan kembali barang yang sudah dipakai. Dengan menggunakan kembali pakaian dan sepatu yang masih layak, maka akan meminimalisir limbah tekstil yang dihasilkan.
Perlu disadari, produksi industri tekstil tidak mungkin diberhentikan. Maka dari itu, masyarakat harus bijak dalam membeli pakaian dan juga harus cerdas dalam mengelola pakaian yang sudah tidak terpakai jangan sampai berakhir di TPA.(*)
No Comment