Terlihat anak-anak sekolah sangat antusias mengikuti kegiatan penanaman pohon dan dibimbing tata cara penanaman yang baik.
Peltu Jumain mengatakan, anak-anak sekolah sudah harus diajarkan menanam pohon untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya menanam pohon sejak dini.
“Anak-anak harus tahu fungsi dan manfaat dari menanam pohon, sehingga tertanam dalam diri mereka untuk selalu melestarikan dan menjaga lingkungan sekitar mereka. Selain itu anak-anak diajarkan agar bisa melestarikan penanaman pohon kepada generasi berikutnya agar pohon-pohon tetap ada keberlangsungannya,”ucap dia.
Peltu Jumain bersama anggota Sektor 7, para Relawan Citarum dan 35 orang gabungan guru-guru dan anak-anak sekolah bersama-sama memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia dengan menanam pohon sejumlah 150 bibit pohon terdiri dari pohon mangga, pohon mahoni, pohon jati putih, pohon pinus dan pohon suren di bantaran Sungai Citarum Kampung Cilebak.
“Dengan banyak pohon juga menjaga suhu bumi agar tetap dingin, menyerap karbon dan menyaring polusi udara. Pohon juga memitigasi bencana alam dengan mengatur cuaca, menstabilkan tanah dan mencegah erosi,”tuturnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008 tentang “Hari Menanam Pohon Indonesia” diperingati tanggal 28 November setiap tahunnya.
Mengutip catatan di situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Hari Menanam Pohon Indonesia bertujuan untuk memberikan kesadaran serta kepedulian masyarakat tentang betapa pentingnya pemulihan kerusakan pohon dan juga untuk mendorong kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan.(*)
No Comment