Kemenko Marves Gelar Workshop Keberlanjutan Keberhasilan Program Citarum
KOTA BANDUNG – Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi menggelar Workshop Keberlanjutan Keberhasilan Program Citarum Harum di Harris Hotel, Kota Bandung, Rabu (30/11/2022). Sejumlah unsur pentalix hadir untuk turut melakukan focis group discussion (FGD).
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Daerah Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam, Deputi Bidang Kordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan investasi, M Saleh Nugrahadi menuturkan, pemerintah perlu menyiapkan langkah-langkah strategis setelah masa berlaku Perpres 18/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum yang berakhir di tahun 2025.
“Bagaimana supaya capaian yang telah kita raih saat ini tetap terjaga bahkan meningkat di tahun-tahun yang akan datang. Perlunya kesinambungan pemeliharaan Sungai Citarum tergantung kepada kolaborasi para pihak yang terlibat, terutama masyarakat yang mendapat manfaat dari sungai Citarum,”ujar Saleh.
Untuk mengidentifikasi hal tersebut, BBWS Citarum telah diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Keberlanjutan Keberhasilan Program Citarum Harum pada 21 Oktober 2022.
“Hasil analisis data yang diperoleh selama FGD 21 Oktober 2022 menunjukkan setidaknya ada 4 (empat) bidang tantangan penguatan Program Citarum Harum: (1) kebijakan dan anggaran; (2) kelembagaan; (3) pemberdayaan institusi dan masyarakat; dan (4) kolaborasi pentahelix dan penegakan hukum,”ucapnya.
Keempat bidang tersebut yang akan menjadi topik bahasan pada Workshop Keberlanjutan Keberhasilan Program Citarum Harum yang akan diselenggarakan oleh BBWS Citarum pada 30 November 2022.
“Workshop ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi oleh stakeholders Program Citarum Harum,”ujar dia.
Dikatakan Saleh, Sungai Citarum ini sangat penting, dapat dijadikan lesson learned sungai-sungai di Indoensia lainnya. Kegiatan revitalisasi Sungai Citarum akan tercapai dengan cepat dengan adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah daerah, dunia usaha, kelompok masyarakat, dansektor, dan media. Penguatan kelembagaan Citarum merupakan kunci sukses pencapaian peningkatan kualitas Sungai Citarum.
Untuk diketahui, Program Citarum Harum dimulai dari awal Januari 2018 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk melakukan perbaikan dan revitalisasi Sungai Citarum dari hulu ke hilir. Instruksi ini kemudian dikejawantahkan di dalam Peraturan Presiden No 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum. 23 Kementerian Lembaga dan Daerah bekerja sama dan bersinergi mendukung program P3K DAS Citarum dan setelah hampir 4 tahun kita mulai merasakan hasilnya.
“Kita patut bangga atas keberhasilan kerja bertahun-tahun memulihkan Sungai Citarum dari image sungai terkotor di dunia. Salah satu buktinya adalah keberhasilan menurunkan tingkat pencemaran Sungai Citarum dari kategori cemar berat (Indeks Kualitas Air (IKA) 33,43 tahun 2018) menjadi kategori cemar ringan (IKA 55 tahun 2020 dan IKA 50,13 tahun 2021),”tuturnya.
Kebanggaan ini juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat selaku Komandan Satgas Citarum pada Konferensi PBB COP 26 Glasglow yang sekaligus memperlihatkan pada dunia bahwa Citarum bukan lagi sungai terkotor didunia.
“Saya berharap workshop hari ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, dan kita dapat merumuskan visi kolektif dan elemen sukses pengelolaan DAS Citarum hingga tahun 2025. Dan yang paling penting adalah teridentifikasinya rekomendasi strategi penguatan keberlanjutan keberhasilan program Citarum Harum sebagai acuan kebijakan di masa yang akan datang,”tuturnya.
Senada dengan Saleh, Direktur Bina OP, Direktorat Bina OP Direktorat Jendral SDA Kementerian PUPR Adenan Rasyid melalui program penanganan Sungai Citarum yang sedang berlangsung dapat menjadikan sungai itu menjadi ruang publik yang bisa dimanfaatkan semua masyarakat.
“Tentunya masih ada banyak hal di depan yang penting kita lakukan bersama dan memberi contoh aksi nyata menjaga ekosistem Sungai Citarum dengan merumuskan program yang berkelanjutan serta dalam mensukseskan program ini,”tuturnya.
Sementara itu, pada kegiatan tersebut hadir pula sebagai pembicara Kepala BBWS Citarum Ir Bastari, Ketua Harian Satgas Citarum Mayjend (purn) Dedi Kusnadi Thamim, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Primamayaningtias dan perwakilan Kodam III/Siliwangi.
FGD dan workshop melibatkan unsur pentahelix yaitu pemerintah yang terdiri dari pokja dan TNI serta dari 13 kota kabupaten yang terlintasi CItarum, akademiisi, pengusaha,media, dan komunitas.(*)
No Comment