Lahan Kosong Cihapit Jadi Pusat Edukasi Masyarakat
KOTA BANDUNG – Berawal dari pemanfaatan lahan kosong di tengah Kota Bandung, lahan seluas 700 meter persegi di Kelurahan Cihapit disulap menjadi Rumah Edukasi Motekar. Di sana dijadikan pusat edukasi masyarakat untuk mengembangkan konsep ketahanan pangan, pengolahan sampah, hingga edukasi masyarakat.
Kepada tim Humas Kota Bandung, Koordinator Rumah Edukasi Motekar, Iman Sinarjadi mengatakan, pembangunan Rumah Edukasi Motekar dimulai sejak 2019 lalu, diinisiasi oleh Kelurahan Cihapit bersama warga untuk memanfaatkan lahan kosong milik Pemkot Bandung.
“Idenya kita buat tempat edukasi bagi warga untuk urban farming dan pengembangan potensi ekonomi masyarakat,” katanya, Kamis (6/10/2022.
Berbagai program dan inovasi yang hadir di Rumah Edukasi melalui program 7 Motekar. Pertama, rawat flora dan fauna untuk meningkatkan indeks kebahagiaan para lansia.
Peningkatan ekonomi masyarakat melalui berbagai pelatihan bagi UMKM seperti penentuan HPP, pemasaran, handcraft, dan pelatihan penyusunan laporan keuangan. Selain itu, adapula program bakti sosial seperti cek kesehatan gratis serta beksos bagi masyarakat sekitar.
Ketahanan pangan melalui urban farming tanaman hidroponik serta tanaman buah, budidaya ikan nila serta lele, budidaya ayam petelur, budidaya magot serta lebah madu.
Ada pula program peningkatan kualitas inovasi milenial yakni pelatihan content creator, buka toko online, penjajakan program usaha dan pelatihan industri kreatif.
Hadir juga Sekolah Bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan bahasa dari masyarakat. Terakhir, program pengolahan sampah organik dan anorganik.
“Sejauh ini rumah edukasi Motekar telah mengolah lebih dari 9.942 kg sampah organik dan 7.585 kg sampah anorganik,” katanya.
Berbagai program pelatihan ini selanjutnya diimplementasikan warga dirumahnya masing-masing di kelurahan Cihapit.
“Sudah banyak yang menanam hidroponik hingga budidaya lele. Selain itu, UMKM disekitar sini juga sudah mulai go online,” ujarnya.
Rumah Edukasi Motekar telah dikunjungi oleh lebih dari 20 universitas di Indonesia untuk menjadi inkubator praktek ilmu.
“Alhamdulillah sudah datang dari Unpad, ITB, Unair, UGM, Unpar, Unpas, Unisba, Sangga buana, dan Telkom University. Kita juga lakukan kolaborasi dengan mereka,” ucapnya.
Sementara itu, Lurah Cihapit, Inda Choerul Bariah berharap melalui berbagai program yang dilaksanakan di Rumah Edukasi Motekar dapat menjadikan masyarakat yang mandiri dalam mengelola sampah, ketahanan pangan keluarga dan peningkatan ekonomi.
“Kita mendorong masyarakat menjadi mandiri untuk mengurangi sampah, ketahanan pangan dan memanfaatkan lahan kosong di lingkungan skala rumah tangga,” ujarnya.
Ia juga mengatakan hadirnya Rumah Edukasi Motekar juga sebagai upaya untuk meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat dan edukasi yang dapat diimplementasikan oleh warga Kelurahan Cihapit serta mendukung program prioritas Wali Kota Bandung. (*)
No Comment