Blog

Menjaga Kesucian Ramadhan Tanpa Sampah Plastik

Bulan Ramadhan, umat muslim di seluruh dunia berpuasa selama satu bulan penuh. Tidak hanya itu, ibadah-ibadah sunnah seperti salat terawih, tadarus pun dilaksanakan dengan jaminan pahala dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Namun sayangnya, momen penuh keberkahan ini terkadang menyisakkan masalah lain, yang tidak lain ialah memproduksi lebih banyak sampah dibanding hari biasa. Orang yang berpuasa acapkali membeli makanan atau jajanan yang dalam penyajiannya menggunakan kantong kresek atau plastik.

Kenyataan seperti ini memang agak ironi. Bulan Ramadhan adalah bulan suci, tetapi di sisi lain bulan ramadhan juga bulan yang penuh dengan sampah. Mengutip data dari zerowaste.id, produksi sampah naik sekitar 20% dan mampu menghasilkan 500 ton sampah di bulan ramadhan. Lebih parah lagi, di Bandung saja per satu harinya bisa mencapai 200 ton makanan yang terbuang.

Sementara itu, dikutip dari detiknews.com menjelaskan penghitungan data dari Paropong Waste Management, sebuah pusat daur ulang yang ada di Jawa Barat, yakni dari data yang mereka peroleh menunjukkan di Jakarta sendiri ada sekitar 200 ton sampah tambahan dalam sebulan Ramadhan.

Data-data tersebut menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat terhadap sampah masih tidak terkontrol dengan baik. Bukankah sudah dijelaskan dalam ilmu agama pun bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik?

Salah satu alasan kenapa sampah menjadi lebih banyak pada saat Bulan Ramadhan adalah konsumsi sampah plastik yang berlebihan. Selama Bulan Ramadhan, orang-orang banyak yang mencari rezekinya dengan berdagang bermacam hidangan takjil. Para konsumen, karena seharian sudah menahan haus dan lapar. Maka ketika jajan, mereka cenderung jajan terlalu banyak. Biasanya sampah-sampah plastik dihasilkan dari jajanan-jajanan khas ramadhan, seperti kolak, cendol, gorengan, dan lain lain.

Untuk mengatasi permasalahan produksi sampah yang meningkat selama bulan suci Ramadhan ini bisa dimulai dari diri sendiri dulu. Rasanya sangat mustahil bila kita mencoba mengubah semuanya menjadi baik sekaligus. Harus ada tahapannya, yang diawali dengan perubahan dari diri sendiri. Di mana seharusnya lebih bijak dalam mengonsumsi makanan kemasan dalam plastik.

Membeli jajanan khas Bulan Ramadhan sangat boleh, tetapi bukan berarti tidak bijak dalam menyikapi persoalan sampah ini. Menggunakan wadah makanan sendiri dan suistanable adalah satu contohnya. Yang tentunya dibarengi dengan konsumsi makanan dan minuman yang tidak berlebihan. Karena sudah seharusnya kita sebagai umat muslim, senantiasa menjaga kesucian bulan ramadhan ini dengan perilaku dan sikap yang sesuai dengan ajaran Nabi dan Allah Swt.(F/T)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.