Blog

Pemerintah DI Aceh Studi Banding Penanganan Sungai Ke Jabar  

KOTA BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat dijadikan barometer pembangunan atau pembelajaran bagi provinsi lain. Seperti halnya Pemerintah Daerah Istimewa Aceh yang telah melakukan studi banding terhadap tiga perangkat daerah di Jabar yaitu ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo Jabar), Dinas Pendidikan dan Badan Pendapatan Daerah.

Pada kunjungannya ke Diskominfo Jabar, rombongan Pemerintah DI Aceh pun diajak mengunjungi Command Center Satgas Citarum, Kota Bandung, Rabu (5/10/2022).

Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Sosio Kultural, BPSDM Aceh Cut Rita Mutia mengatakan, pada kunjungan ke Jabar, mereka memboyong peserta diklat administrator kepemimpinan ke BPSDM Jabar. Dari sana ada tiga lokus yang ingin mereka tinjau tentang keunggulan kinerja organisasi sebagai pembanding.

“Di Diskominfo Jabar, kami ingin melihat bagaimana aplikasi atau sistem Sungai Citarum dalam Program Citarum Harum. Peserta ingin melihat apa keunggulan program ini. Di sini ada aplikasinya, ada pemantau debit sungai sekaligus kami ingin melihat Command Center ini,”ucapnya di sela kunjungan.

Dijelaskan Rita, di Aceh terdapat satu sungai namanya Krueng Aceh. Sebelum tahun 2000-an sungai itu kerap meluap ketika debit di hulu sungai meningkat. Banjirnya bisa sampai ibu kota Banda Aceh.

Namun setelah tahun 2000, pemerintah setempat melakukan rekayasa aliran sungai sehingga aliran sungai dibagi dua untuk mencegah banjir. Setelah proyek membelah aliran sungai usai, banjir pun berkurang.

“Dengan kami melalukan studi banding ke Jabar ini, karena di sini itu banyak inovasi terkait IT, banyak sistem aplikasi yang dibangun sehingga Aceh bisa meniru dan mengadopsinya sebagai nilai tambah,”ucapnya.

Selain itu, diharapkan usai pulang dari Jabar, para peserta diklat dapat membuat proyek perubahan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja organisasi masing-masing.

“Terima kasih untuk Pemdaprov Jabar sudah mengarahkan dengan baik dan Diskominfo Jabar juga telah memberikan penjelasan yang maksimal pada kami,”ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Diskominfo Gilang Syailendra menambahkan, pihaknya bersyukur karena Command Center Satgas Citarum dikenal provinsi lain berkat komitmen pimpinan dan Satgas Citarum sehingga membuat provinsi lain tertarik untuk mempelajarinya.

“Mungkin permasalahannya sama yaitu soal ekosistem sungai. Tapi kelebihan kita punya Satgas dan command center untuk memantau sungai sedangkan provinsi lain belum ada dan itu jadi pembelajaran bagi provinsi lain,”tutur Gilang.

Meski demikian, karena Jabar jadi bahan pembelajaran, maka Jabar pun harus terus membenahi dan meningkatkan kinerjanya juga. Pasalnya masalah lingkungan seperti banjir dan sampah itu dapat berulang. “Dan masalah lingkungan ini jadi tanggung jawab semua,”ujarnya.(*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.