Pemerintah Perkuat Pelaksanaan Program PPK DAS Citarum
KABUPATEN BANDUNG – Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengunjungi dua Daerah Aliran Sungai (DAS) di Citarum, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kunjungan ini dilaksanakan untuk melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan program Percepatan Pengendalian dan Kerusakan (PPK) DAS Citarum.
Dikutip dari maritim.go.id, dalam kunjungannya, Deputi Nani memimpin langsung peninjauan lapangan ke kolam retensi andir yang termasuk salah satu program pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.
Program ini dilakukan dalam upaya penanganan normalisasi sungai Citarum upstream (industri hulu) di wilayah Citarum Hulu di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (23/7/2022).
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR, Pemda Jabar, dan Pemkab Bandung atas kolaborasi yang baik sehingga pembangunan kawasan kolam retensi sebagai upaya penanggulangan banjir di kawasan DAS Citarum dapat berjalan dengan baik,” ujar Deputi Nani di lokasi.
Deputi Nani memaparkan, bahwa kolam retensi andir ini mampu menampung volume tampungan air lebih dari 160.000 m3 dengan luas daerah tangkapan air (Catchment area) 149 Ha dan diharapkan dapat mengurangi daerah genangan banjir di Daeyeuh Kolot dan Baelendah dari semula 242,6 Ha menjadi 32,3 Ha atau lebih dari 80.
“Kami akan koordinasikan bersama dengan Kementerian ESDM untuk turut berpartipasi dalam penggunaan solar panel sebagai pengganti mesin diesel yang menjadi penggerak utama alat turbin sebagai upaya Pemerintah dalam green development,” kata Deputi Nani.
Selain itu, Kadis SDA Jabar Dikki Ahmad Sidik melaporkan bahwa bagian-bagian dari polder yang sempat jebol pada bulan Maret lalu dan menimbulkan banjir sudah diperbaiki.
Kunjungan dilanjutkan ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu menggunakan teknologi Refused Derived Fuel (TPST-RDF) di Kabupaten Bandung. Pembangunan dilakukan melalui skema pendanaan Improvement Solid Waste Management Project (ISWMP).
“TPST RDF Cicukang Oxbow yang saat ini dibangun akan mengolah sampah 20 ton per hari yang dikelola untuk dijadikan bahan bakar dan akan dimanfaatkan oleh off taker pabrik tekstil di Provinsi Jawa Barat,” ucap perwakilan tim National Project Management Consultant (NPMC ISWMP).
Pembangunan infrastruktur persampahan ini merupakan bagian dari program pengendalian DAS Citarum melalui operasi pencegahan, penanggulangan pencemaran dan kerusakan serta pemulihan DAS Citarum, dimana salah satu pencemar DAS Citarum bersumber dari sampah rumah tangga yang dibuang ke badan air.
“Saat ini pembangunan telah berprogres sampai dengan 76 persen, kami menargetkan pembangunan akan selesai pada akhir bulan Oktober 2022,” ujar Iqbal, perwakilan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat.
Dengan penambahan sarana persampahan ini, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kemenko Maritim dan Investasi, Rofi Alhanif mengharapkan TPST-RDF Cicukang Oxbow dapat menjadi salah satu upaya percepatan penanganan sampah domestik yang berpotensi masuk ke sungai Citarum.
Selain kunjungan, diadakan Rakor Monev yang dipimpin oleh Asisten Deputi (Asdep) DAS dan Konservasi SDA M. Saleh Nugrahadi mewakili Deputi Nani. Asdep Saleh menyampaikan Revitalisasi DAS Citarum harus dilaksanakan secara terintegrasi dan terkoordinasi oleh semua pihak, sehingga implementasi program Citarum Harum dapat berjalan dengan baik.
Dokumen Rencana Aksi yang telah direvisi menyesuaikan berbagai perubahan harus menjadi acuan semua pihak dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan revitalisasi DAS Citarum. Kegiatan monev ini dihadiri juga oleh Ketua Pokja DAS Citarum, para Komandan Sektor DAS Citarum, serta perwakilan dari KLHK, PUPR, dan Bappenas.
Pemulihan DAS Citarum ini adalah contoh untuk rehabilitasi DAS Prioritas lainnya, untuk itu perlu percepatan untuk meraih tujuan utama pada tahun 2025, yaitu agar Citarum kembali bersih dan bermanfaat bagi masyarakat. Namun, untuk kegiatan dan program yang tidak dapat berjalan dengan optimal pada tahun lalu dapat dilaksanakan pada tahun ini dan mengejar target yang telah ditetapkan.
“Anggaran yang dibutuhkan untuk rehabilitasi dan revitalisasi DAS Citarum tidak sedikit untuk itu diharapkan peran serta tidak hanya pemerintah pusat dan daerah namun juga dari swasta dan donor-donor lainnya,” ucap Asdep Saleh.(*)
No Comment