“Sekarang Industri sudah mulai bergerak lagi, jangan sampai cemar ringan ini kembali menjadi cemar sedang,” ujar Ridwan, Rabu (12/5/2021).
Menurut dia, penanganan Sungai Citarum tak lepas dari kolaborasi dan kerjasama semua pihak. Terlebih kehadiran TNI yang selama ini sangat membantu keberlangsungan kegiatan program Citarum Harum.
“Volume sampah berkurang sejak 2018 lalu. Ada TNI di sini menjadikan Citarum lebih baik termasuk menjadikan Sungai ini menjadi cemar ringan,” ujar Ridwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar yang juga ketua Pokja Penanganan Limbah Industri Prima Mayaningtias mengatakan, tentunya menjaga kualitas air menjadi pekerjaan besar bagi Satgas Citarum Harum.
Diakui dia, aktivitas industri yang menurun itu ternyata cukup signifikan. Pihaknya pun harus melakukan lagi analisa lebih dalam mengenai hubungan antara satu program dengan yang lain sehingga tercapai kualitas air sungai yang lebih baik.
“Contohnya program pengendalian limbah domestik dan industri yang di awal kita tahu hasil analisa bahwa 60% itu kontribusi sampah domestik terhadap kualitas air.
Selebihnya, pihaknya terus melakukan evaluasi kegiatan di tengah keterbatasan anggaran saat ini. Selain itu terus melakukan upaya penyadaran masyarakat maupun pelaku industri agar sama-sama menjaga Sungai Citarum. (*)
No Comment