Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjend (purn) Dedi Kusnadi Thamim mengungkapkan hal itu usai menyusuri Sungai Citarum di kawasan Sektor 9 dari Kecamatan Batujajar ke Cihampelas Kabupaten Bandung Barat, Jumat (24/12/2021). Saat itu Satgas masih menemukan eceng gondok menutupi permukaan Sungai Citarum yang akan mengalir ke Waduk Saguling.
“Saya melihat tentang eceng gondok emang belum tertangani secara maksimal. Masih ada wilayah tertentu yang masih penuh dengan eceng gondok. Tetapi ternyata sudah ada komunitas yang aktif melaksanakan pemanfaatan eceng ini, dijadikan kerajinan, kemudian dijadikan juga untuk pupuk. Nah, komunitas masyarakat ini adalah Pak Indra. Pak Indra ini mendapat satu penghargaan, karena aktivitas di masyarakat mengelola wilayah,”ujar dia.
Dedi pun mendorong Pemerintah Daerah untuk mengkoordinir komunitas yang ada termasuk aparat pemerintah setempat untuk bersinergi di dalam penanganan masalah eceng gondok tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtias yang juga melakukan susur Sungai bersama Dedi mengatakan, pihaknya mengakui permasalahan yang lebih spesifik di sini kita lihat adalah masalah sampah yang belum terkelola dengan baik oleh masyarakat, kemudian ada eceng gondok.
“Kita melihat ada perubahan yang sangat signifikan dan tadi Pak Indra, Pak Indra itu dari Komunitas Bening Saguling yang mendapatkan Kalpataru 2020, yang diusulkan oleh DLH Jabar dan dia yang menggerakkan komunitas di situ,” ucapnya.
“Tadi kita melihat ada bantuan dari luar untuk alat pengangkut sampah eceng gondok yang ada di perairan. Kemudian setelah diangkut nanti ditaruh di satu lokasi, nantinya akan dipilah dan akan diolah lebih lanjut,” katanya melanjutkan.
Prima berharap alat-alat tersebut tidak saja mengandalkan anggaran dari pemerintah. Jadi masyarakat dan seluruh stakeholders bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Citarum.
“Nah, ini yang sedang kami bangun, kita juga dari Pemprov Jabar melakukan pembinaan kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sampah, khususnya yang ada di TPS3R. jadi TPS-TPS kecil, atau lokasi-lokasi RT RW, kita juga sudah sosialisasikan penanganan sampah untuk skala-skala lebih kecil dengan teknologi yang lebih sederhana,”ujarnya.
Prima menambahkan, pihaknya sudah melaksanakan penanganan Citarum sesuai Renaksi yang telah dietapkan.
“Tinggal bagaimana implementasinya sesuai dengan target yang diharapkan. Pastinya kami berharap dari Dinas Lingkungan Hidup, yang menyebabkan lingkungan rusak dari kita semua, yang bisa mengatasi adalah kita semua. Jadi ini tidak bisa solitaire, kita harus bersama-sama sinergis dengan pihak terkait,”tuturnya.
Sementara itu, Dansektor 9 Kolonel Infanteri Akhmad Yani menambahkan, pihaknya mendukung pemberdayaan masyarakat supaya eceng gondok yang ada disepanjang waduk itu bisa bernilai ekonomis.
“Di sini baru ada satu itu, Pak Indra yang mengelola. Nanti kita berharap alat-alat yang ada semacam mesin mengangkut sampah, mesin penghancur, itu ada bantuan kepada masyarakat, sehingga ditiap titik-titik eceng gondok itu bisa diangkut,” katanya.
“Nanti kami satgas siap membantu untuk mendekatkan eceng gondok kepada masyarakat supaya memudahkan,”ujarnya menambahkan. (*)
No Comment