Blog

Sektor 22 dan Komunitas Jaga Bumi Panen Eco Enzyme

BANDUNG- Satuan Tugas Citarum Harum Sektor 22 bersama Komunitas Jaga Bumi menjalankan Program Pembuatan eco-enzyme. Eco-enzyme adalah cairan hasil fermentasi antara limbah dapur, seperti kulit buah atau sayur-sayuran dengan air dan gula. Proses fermentasi memanfaatkan enzim dari sampah dapur agar dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.

Setelah tiga bulan berlalu Program Pembuatan Eco-Enzyme telah sampai kepada puncak proses fermentasinya. Sektor 22 dan Komunitas Jaga Bumi panen eco enzyme pada hari Jumat, (2/4/2021) pagi, di Posko sektor 22 Citarum Harum di RW 04 kelurahan Cijagra Kecamatan Lengkong Kota Bandung.

Komandan Sektor 22 Kolonel Infanteri Eppy Gustiawan mengatakan, saat ini sampah dapur juga bisa dijadikan eco-enzyme. Hasil fermentasi eco-enzyme yang dapat digunakan pembersih serbaguna, pembasmi hama, memberikan nutrisi pada tanah, hingga melestarikan lingkungan sekitar dan biasa disebut sejuta manfaat.

Menurut dia, eco enzyme ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.

“Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong sampah sebagai pembersih organik,” ujarnya, Minggu (4/4/2021).

Dikatakan Eppy, eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air.

“Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat. Karena kandungannya, eco enzyme memiliki banyak cara untuk membantu siklus alam seperti memudahkan pertumbuhan tanaman (sebagai fertilizer), mengobati tanah dan juga membersihkan air sungai yang tercemar,” tutur Eppy.

Dia menambahkan, masalah terbesar yang dihadapi saat ini adalah carut marutnya sampah, sebanyak 60% terdiri dari sampah dapur yang mengerucut pada paradigma masyarakat sehingga lalai dan berdampak pada kotornya sungai juga pencemaran lainnya.

“Kita sudah pernah mendengar sampah organik sebagai sampah yang mudah terurai di alam. Sampah organik ini sehari-hari kita produksi di rumah sebagai hasil limbah dapur, bisa bermanfaat sebagai revitalisasi kebersihan air dan penyubur tanah, disamping manfaat lainya”. ujarnya.

Dansektor 22 mengapresiasi sebesar besarnya apa yang digagas komunitas jaga bumi dan patut untuk dijadikan percontohan, melalui penggunaan eco enzyme sebagai alternatif dan booster untuk merangsang pertumbuhan tanaman, buah dan sayuran serta revitalisasi kebersihan sungai.(*)

No Comment

No Comments

Post a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.