Wagub Jabar Tinjau Progres Program Citarum Harum di Nanjung

KABUPATEN BANDUNG — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau progres program Citarum Harum, di Sektor 8 Citarum Harum Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Sabtu (8/10/2022).
Pak Uu –sapaan akrab Wagub– melaporkan, tingkat pencemaran di Citarum saat ini sudah berkurang dengan cukup signifikan. Ia menjelaskan, sebelumnya air sungai di sektor 8 Citarum Harum ini berwarna gelap kehitaman. Namun saat ini air sungai mulai bersih hingga dapat ditinggali ikan.
“Citarum ini awalnya tercemar berat, tetapi dengan Satgas Citarum Harum yang diawali tahun 2018 sekarang sudah ada progres menjadi tercemar ringan. Belum 100 persen, tapi sudah ringan, artinya tidak membahayakan,” ujar Pak Uu.
“Progres Citarum Harum itu dulu bau, sekarang bisa dipakai mancing. Kalau bisa dipakai mancing, berarti ada ikannya. Ikan sudah bisa hidup (di air sungai), karena airnya sudah lebih bersih,” tuturnya.
Pak Uu menuturkan, meski progres yang ada belum sesuai dengan target sebelumnya, namun perkembangan program Citarum Harum ini dinilai cukup memuaskan.
Menurutnya, kerja keras dari kolaborasi berbagai pihak ini memang tidak mudah, namun ia optimistis target Citarum Harum dapat terwujud jika komitmen terus berjalan.
“Proses ini perlu waktu panjang. Jadi tidak seperti membalikkan telapak tangan, dan progres ini pun masih panjang dan perlu dukungan dari masyarakat,” kata Pak Uu.
“Kami juga ingin menguatkan bahwa Satgas Citarum Harum ini bukan hanya kami Pemdaprov, tapi juga ada TNI-nya, ada masyarakat, ada Satpol PP dan pemerintah setempat. Jadi kolaborasi ini membuat kita kuat dalam menuju Citarum Harum,” sebutnya.
Jadi Tempat Wisata Warga Bantaran sungai yang dikelola Satgas Sektor 8 Citarum Harum kini menjadi tujuan masyarakat untuk berekreasi. Warga juga banyak melakukan kegiatan seperti senam bersama, hingga berjualan di taman sektor 8 tersebut.
Komandan Satgas Sektor 8 Citarum Harum Nursamsudin mengungkapkan, sebelumnya lokasi ini merupakan tempat pembuangan sampah warga. Bahkan, pihaknya menerima laporan warga bahwa tempat tersebut sering menjadi lokasi kejahatan seperti begal.
Menanggulangi hal tersebut, Nursamsudin mengubah lokasi yang dulu kumuh menjadi taman publik yang ramah lingkungan. Tempat itu kini ramai dikunjungi warga, terutama di akhir pekan untuk bersantai. Tak sedikit warga yang berdagang di sana, sehingga berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Info dari masyarakat sekitar memang dulu di sini tempatnya kumuh. Kemudian kalau sudah gelap suasananya, ya menurut laporan sering terjadi kejahatan di sini,” ucap Nursamsudin.
“Yang kami buat sekarang ini adalah taman ikon sektor 8, ruang terbuka hijau ramah lingkungan. Di sini ada fasilitas bermain, masyarakat juga sudah mulai ramai berdatangan, apalagi akhir pekan. Yang setiap hari jualan di sini juga banyak, alhamdulillah bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan,” paparnya.
Kemajuan progres ini, kata Nursamsudin, merupakan imbas dari baiknya dukungan warga sekitar akan program Citarum Harum. Selain itu, dukungan dari pemerintah sesuai dengan bidangnya masing-masing juga berjalan sinergi.
Saat ini, Satgas Sektor 8 Citarum Harum tengah mengeruk sedimen sungai, guna mempersiapkan daerah aliran sungai menjelang musim penghujan.
”Sekarang yang terlihat di bantaran itu adalah pengerukan sedimen, karena ke depan adalah musim hujan. Kalau tidak kita tarik sedimennya, nanti akan menjadi pendangkalan, dan akhirnya akan merusak bantaran dan badan sungai itu sendiri,” jelas Nursamsudin.
No Comment